Rabu, 15 September 2010

Koran Elektronik

Bentuknya seperti kertas koran. Namun, tulisan dan gambar yang ditampilkannya bukan cetakan statis melainkan bisa berubah-ubah seperti layar ponsel atau komputer.

Inilah salah satu teknologi yang mungkin menjadi masa depan koran di era digital saat ini. Dengan format lembaran yang fleksibel, pembaca tetap dapat menikmati kebiasaan membaca koran yang santai, tetapi dalam format digital yang sesuai tuntutan zaman. Prototipe lembaran kertas koran elektronik rancangan perusahaan elektronika raksasa Korea Selatan, LG Electronics, kini sudah mulai diproduksi. Seperti yang dikutip dari kompas.com, LG berencana memproduksi secara massal kertas elektronik berwarna berukuran 9,7 inci dan 19 inci.

Sebelumnya, LG pernah memamerkan prototipe kertas elektronik buatannya, tetapi baru menampilkan tulisan dan gambar hitam dan putih saja. Bisa jadi, barang yang akan diproduksi massal adalah pengembangan dari prototipe tersebut. Namun, tak disebutkan apakah kertas elektronik tersebut akan diproduksi untuk kebutuhan perangkat seperti apa. Selain untuk koran gaya baru dengan tombol navigasi, kertas elektronik juga potensial digunakan sebagai layar sentuh fleksibel untuk papan informasi umum atau kebutuhan lainnya.


source : kompas.com


Written Date : 15.09.2010
Last Edited : ---

Selasa, 14 September 2010

Menyerap Polusi Dengan Jalan Raya

Jika tumbuhan digunakan untuk menyerap polusi, itu biasa. Tapi, bagaimana jika yang digunakan untuk menyerap polusi adalah jalan raya ? Loh kok jalan raya menyerap polusi ? Ga salah tuh ?

Itulah yang tengah dikembangkan oleh sejumlah ilmuwan di Eindhoven University of Technology, Belanda. Mereka mengembangkan beton berlapis titanium dioksida yang dapat menghilangkan nitrogen oksida (NO) yang ada di udara. Nitrogen oksida adalah hasil keluaran dari bensin yang dibakar pada temperatur tinggi, yang terjadi di mesin kendaraan. Oksida ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sesak nafas. Selain itu, NO juga menyebabkan masalah lingkungan seperti kabut asap, bolongnya ozon, hingga hujan asam.



Material yang digunakan pada jalanan beton menggunakan sinar matahari untuk mengkonversi nitrogen oksida ke bentuk nitrat yang membersihkan udara. Titanium dioksida, yang sering ditemukan pada cat, adalah bahan kimia yang mampu membersihkan diri sendiri yang akan merusak algae dan debu, membuat permukaan jalan tetap bersih sambil udara dibersihkan. Setelah beberapa kali berhasil diujicoba di laboratorium, material itu telah digunakan melapisi sebagian ruas jalan di Hengelo, Belanda. Sebagian jalan dengan luas serupa dibiarkan menggunakan beton biasa, dan kemudian sampel udara di sekitarnya diambil. Hasil uji coba membuktikan material baru yang ditemukan tersebut memang membersihkan udara. Menariknya, material baru itu juga bisa digabungkan dengan aspal, jika jalan itu tak memakai beton. Tentu biayanya lebih mahal dibandingkan tidak dilapisi material pembersih udara.


Written Date : 14.09.2010
Last Edited : --.--.----